#Musim Yang Buruk
Musim di satu tahun ini benar-benat sedang tidak baik-baik saja. Ada rasa takut, lelah, dan bersalah yang amat begitu besar menghantui setiap harinya.
Setiap hari bagai perpanjangan nafas untuk orang-orang yang sedang berperang dalam musim ini dengan keadaan yang sedang tidak baik-baik saja.
Doa dan kata-kata baik selalu hadir disetiap harinya. Membantu menguatkan, walaupun tidak bisa mengubah keadaan. Berharap hari-hari buruk ini segera berlalu.
Tidak ada yang bisa menebak, takdir Tuhan setelah ini. Dalam keadaan susah payah dan cemas masih terus memanjatkan doa. Berharap ada kabar baik yang segera datang.
"Kepergian selalu meninggalkan lubang kosong bagi orang-orang yang ditinggalkan. Lantas, jika kepergian melalui cara yang teramat dramtis rasa sakit dan lukanya akan bertahan abadi."
Satu musim terakhir ditahun ini, perlahan langit yang tadinya penuh warna mulai menutup diri dalam cat kelabu yang kelam. Suara harapan dan tangisan tak terdengar oleh langit. Segalanya tiba-tiba tampak hampa, gelap dan tak tentu arah.
dan sampailah pada akhirnya. Nama-nama yang tertulis pada nisan kubur dimusim ini, bukan hanya sekedar angka, bukan sekedar hanya. Nama-nama itu adalah sepasang mata yang menenangkan, lengan yang memeluk, kaki yang mencari penghidupan, hati yang mengasihi. Nama-nama itu punya riwayat panjang, nama-nama itu dunia seseorang yang telah hilang, terambil paksa. Separuh dari jiwanya pergi, hilang dan tak kembali."-noi-
Komentar
Posting Komentar