#Menyapa Takdir
Halo aku kembali lagi, dengan keadan yang sedang tidak baik-baik saja.
Apa yang terjadi saat ini sungguh
sangat tidak bisa dimengerti.
Segalanya mengalir begitu juga,
begitu juga dengan hari-hariku.
Setiap hari kejadian tak terduga selalu
datang tanpa aba-aba. Jiwaku yang kurang siap menerima hasilnya membuat petaka.
Aku disini kembali, untuk menyapa
takdirku selanjutnya. Menerka-nerka takdir apa yang akan aku terima nantinya.
Aku datang dengan kesunyian,
kesendirian namun tidak dengan tangisan. Aku sudah cukup terbiasa dengan
keadaanku.
Oh hai, aku hanya sekedar mau
menyapa, sejauh mana dan akan sesiap apa aku nantinya.
Takdirku yang mana yang akan aku
terima setelah ini.
Hari dan waktu berganti sesuai
dengan porsinya, harapan untuk takdir masih sama dengan doa yang diminta dari
tahun-tahun sebelumnya. Semoga kebahagiaan datang lebih banyak pada setiap
takdir yang akan datang dihidupku.
Saat in aku hanya ingin sekedar
menyapa saja, harusnya akan cerita segala hal yang aku alami selama ini, tapi
ini terlalu lemah dan akan membuat suasana menjadi keruh.
Halo takdirku, entah apa yang
akan terjadi pada diriku kelak, mari kita bekerja sama, saling menguatkan dan
saling ada dalam setiap keadaan. Semoga atas titipanNya , kamu akan selau menguatkan
, mengingatkan bahwa segalanya akan berakhir dengan bahagia. Jika pada akhrinya
tidak bahagia, maka itu bukan akhir dari takdirku.
Salam penutup untuk takdirku, beritau aku bagaimana cara kerjamu, bantu aku
mengurangi tekanan yang sering terjadi karena
kejadin mendadak oleh mu. Aku tidak peduli bagaiman reaksi orang terhadap sikap
yang aku lakukan setelah aku tau cara kerjamu, aku lebih bisa menerima ketika
aku mampu mengantisipasi kejadian yang hampir diluar nalar, yang sering membuat
diriku sendiri bertanya-tanya apakah ini sungguh salahku ? apa yang harus aku
perbuat setelah ini ? apakah aku yang harus bertanggung jawab menanggung semua
ini ? kenapa aku tidak diijnkan untuk sedikit menghela nafas ? seolah-olah aku
tidak ada gunanya tidak ada empati untukku untuk merasa berkabung sebentar saja,
aku benar-benar butuh bantuan untuk menghilangkan semua ini sekuat dan
semampunya. Aku ingin takdirku mempunyai akhir yang bahagia.
12/7/2020 22.11
Yulia Fitriani
Komentar
Posting Komentar